Sila Klik

Friday, January 28, 2011

Kasih Seorang Ayah -

Al Fatihah ....buat ayah tersayang yang telah

kembali ke Rahmatullah tanggal 1 Julai 2002.


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja di perantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya.

Jarang sangat dengar yang rindu pada ayah.  Kalau telefon, biasanya bercakap dengan ibu.  Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin juga bertanya  khabar anak setiap hari, tapi pernahkah kalian terfikir ayah yang minta ibu menelefon bertanya khabar? 

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berkongsi pengalaman, tapi tahukah kamu, bahawa kembalinya  ayah bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu bertanyakan ibu tentang khabar mu dan apa yang kau lakukan seharian?
 
Pada ketika kamu masih kecil…… ayah biasanya mengajar kamu naik basikal. Dan setelah ayah merasakan kamu sudah pandai , ayah akan membuka roda tiga di basikalmu…

Tapi biasanya ibu akan menegah : “Jangan buka dulu rodanya bang, mungkin dia belum cukup pandai,"Ibu seringkali takut puterinya terjatuh dan tercedera….

Tapi sebagai seorang bapa walau terselit perasaan risau ayah dengan penuh yakin dan sabar akan membiarkanmu, memerhatikan mu  dan menjagamu mengayuh basikal  dengan penuh perhatian kerana dia tahu puteri kecilnya boleh melakukan...

Di ketika kamu menangis merengek meminta mainan yang baru, ibu akan merasa hiba... Tetapi ayah akan memujuk dengan tegas, nanti ayah belikan ya, tapi ayah tidak boleh beli sekarang!"

Bukan ayah sampai hati berbuat demikian, tetapi ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan mendapat apa yang kamu minta, dan ini pastinya merosakkan perilaku kamu kelak....

Bila kamu diserang demam ayah akan turut merasa khuatir, biarpun sering dilihat ibu yang kerap datang mengusap dan membelai.
Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar risau memikirkanmu.

Ketika kamu sudah menginjak remaja….
Kamu mula meminta daripada ayah untuk  keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Bukan juga kerana ayah tidak mahu memenuhi keinginan remaja mu keluar dengan teman-teman tetapi ayah baersikap demikian kerana untuk menjagamu?
Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Tetapi sayangnya kamu tidak memahami, kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil menghempas pintu…
Dan yang datang mengetuk pintu dan memujukmu  adalah ibu….
Sedangkan di saat itu hati tua ayah turut tersentuh, memejam mata dan menahan perasaan....bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi dia lebih harus menjagamu...

Ketika ada  pemuda mulai menghubungi mu , atau sesekali datang ke rumah untuk menemuimu,
Ayah akan cuba sebaik mungkin memaniskan wajahnya....
Ada ketikanya ayah sesekali memasang telinga  saat kamu sedang bebicara berdua di ruang tamu..
Bukan kerana ayah ingin mengongkongmu tetapi di hati ayah tetap terselit perasaan risau....kerana kamuanak gadisnya....

Bila ayah merasa sedikit percaya pada mu, ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah tetapi di atas kepercayaan itu kamu mulai sedikit demi sedikit melanggar peraturan, pulang jauh lewat malam...
Maka berjagalah ayah di malam itu menunggu mu di ruang tamu, kerisauan ayah tidak bertepi....

Ketika melihat puterinya  pulang jauh malam, hati ayah sedikit membara dan ayah akan memarahimu, tetapi kamu menarik muncung panjang dan meninggalkan ayah di ruang tamu,tanpa kamu menghargai perasaan risau ayah kerana kamu seorang perempuan...

Setelah tamat pengajian menengah, ayah mula memaksamu untuk melanjut pengajian di universiti.  Apa yang ayah lakukan adalah demi masa depanmu....
Pun begitu ayah tetap tersenyum dan memberi sokongan kepadamu walau pun pilihanmu tidak seiring dengan pilihan ayah...

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..dan kamu perlu pergi meneruskan pengajian  ditempat lain…
Ayah harus melepaskan mu....namun dengan rasa risau dan khuatir...bimbang anak gadisnya....
Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini  dan itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di tubir matanya, dan menepuk bahumu seraya berkata “Jaga dirimu baik-baik ya anak ayah”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu kuat…kuat untuk pergi dan menjadi insan berguna..

Di saat kamu memerlukan wang untuk membiayai pengajian di universiti ,  orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya sama merasa dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta boneka baru, dan ayah tahu ia tidak dapat memberikan yang kamu inginkan….
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. ayah tak dapat beli!”
Padahal dalam hati ayah, dia Ia sangat ingin mengatakan “Iya nak, nanti ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Bila saatnya kamu lulus pengajian tinggimu
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “puteri kecil dulunya  tidak manja dan telah menjadi dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai jugag saat seorang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan dirinya nanti...
Dan akhirnya….
Saat ayah melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang lelaki yang di nggapnya pantas menggantikannya, ayah pun tersenyum bahagia…..

Namun tanpa kamu sedari ayah pasti akan berseorangan seketika dan menitiskan air mata...
Ayah menangis kerana ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, ayah berkata:
“Ya Allah, ya Tuhanku …..Puteriku kini telah menjadi wanita dewasa ….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…Moga hidupnya sentiasa dirahmati..”
Setelah itu ayah hanya  menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah insan  yang sentiasa kelihatan kuat…biar ada ketikanya hatinya seringkali terluka...

Dia juga amat berpada-pada bila dia ingin memanjakan mu......

Wahai anak, biar bila masa dan ketika pun, ayah tetap akan mendoakan mu, semoga kamu menjadi anak yang rela berkorban untuk orang tua mu.....                               .
















Kasih ibu membawa ke syurga, kasihnya ayah rela berkorban....

0 comments:

Post a Comment