Sila Klik

Friday, January 28, 2011

Kisah Tauladan- Baldi Yang Bocor


Ada sebuah taman yang indah, dan tukang kebunnya sangat bangga dengan taman itu. Ia menjaga kebunnya dengan hati yang riang.. Setiap hari dia akan berjalan ke gudang taman kecil yang terletak dihujung dari taman itu. Di sana, ia akan mengisi baldi penyiram dengan air yang jernih dari sungai kecil berhampiran taman. Ia akan membawa baldi itu  ke kebun bunga untuk menyirami bunga-bunganya.
Dia menggunakan dua baldi,  untuk menyiram bunga yang ia simpan di gudang taman itu. Salah satu baldi masih berkilat dan baru dibeli dari sebuah kedai tanaman.. Manakala baldi yang satu lagi sudah buruk dan tua.  Baldi itu sudah lama melakukan tugasnya untuk menyiram tanaman dengan setia, tetapi sekarang dia sudahtidak berdaya lagi.

Kebiasaannya tukang kebun itu akan mengisi kedua baldi itusetiap hari dan membawa kedua baldi itu serentak ke kebun bunga. Baldi yang baru merasa sangat bangga akan dirinya. Dia dapat menampung penuh air sepanjang perjalanan menuju kebun bunga tanpa menumpahkan air sedikit pun.. Baldi  yang lama merasa malu bila dibandingkan. Dia tahu dia sudah mempunyai lubang-lubang kecil .Setiap pagi, dia sangat sedih melihat dirinya ketika sampai di taman bunga telah menumpahkan banyak air sepanjang jalan yang dilalui.
Kadang-kadang mereka berbicara satu sama lain ketika dibawa berdampingan oleh tukang kebun.

“Lihat betapa hebatnya saya.” Kata baldi baru menyombongkan diri. “Bagaimana hebatnya saya bila si tukang kebun dapat membawa air sepenuh mungkin untuk taman bunganya  setiap harinya. Saya hairan  mengapa ia masih menggunakan kamu padahal kamu hanya usaha yang sia-sia.”
baldi tua menjawab, “Saya tahu, saya hanya usaha yang sia-sia tetapi itulah yang terbaik yang dapat saya berikan. Saya senang masih digunakan untuk membantu tukang kebun itu.”

Suatu hari tukang kebun itu mendengar percakapan mereka. Ketika ia sampai ke taman bunga, ia menyirami bunga seperti biasan. Ia menyiram penuh air dari baldi  yang baru dan setengah penuh air dari air yang tersisa dari baldi  tua yang bocor. Ketika sudah kosong, ia mengangkat kedua baldi  itu dan berkata kepada mereka, “Terima kasih kepada kalian berdua. Kalian telah mengerjakan tugas kalian dengan baik. Sekarang saya akan mengembalikan kalian ke dalam gudang tetapi t dalam perjalanan pulang, kalian perhatikan jalan  yang kita lewati setiap hari.”

Kedua baldi  itu mengikuti permintaan tukang kebun. Mereka memperhatikan sepanjang jalan yang dilalui. Di sisi baldi  baru, hanya ada tanah kering, tetapi di sisi yang lain, di sisi dimana dilalui baldir tua yang bocor, ada barisan rumput muda yang segar. Barisan itu dalam waktu dekat akan berubah menjadi barisan bunga liar yang cantik sepanjang jalan dari gudang ke taman bunga.

0 comments:

Post a Comment